Teh Rosella dari Batam

Cak Dikin memperlihatkan aneka minuman dan makanan dari rosella. foto William

Cak Dikin memperlihatkan aneka minuman dan makanan dari rosella. foto William

Dulu, mungkin tak pernah terbayangkan bakal bermunculan usaha kecil di Batam. Orang datang ke Batam, kalau tidak ingin kerja di industri besar, shipyard pasti ingin memulai bisnis berorientasi ekspor.

Namun, apa yang dulu tak terbayangkan itu kini hadir. Banyak pengusaha kecil muncul, akibat makin susahnya mencari kerja di Batam. Salah satunya pertanian rosella, yang kelopaknya bisa diseduh seperti teh. Rasanya, asam-asam manis, menyegarkan.

Guntur menggelegar, saat saya menyambangi Ahmad Bruri, 57, di rumahnya di kawasan air terjun Tiban Lama, pekan lalu. Pria yang akrab dipanggil Cak Dikin itu baru pulang dari kebunnya.

”Silakan coba teh rosella ini,” katanya menyodorkan segelas teh rosella yang baru dikeluarkan dari kulkas.

Hmm, rasanya memang menyejukkan. Tak hanya segar di tenggorokan, tapi juga enak di badan. ”Khasiatnya banyak. Bisa menghilangkan kolesterol, menghilangkan capek-capek. Badan segar,” ucapnya.

Dikin mengaku tak pernah membayangkan bakal menjadi petani rosella. Semuanya berawal kala Himpunan Kerukunan Tani Indonesia mengirimnya ikut pelatihan di Palembang, tahun 2006. Di sana, pematerinya memberikan sejumlah alternatif tanaman yang bisa dibudidayakan, salah satunya rosella yang bisa menjadi teh herbal.

Pulang dari Palembang ia membawa lima kilogram bibit rosella. Antara ragu dan ingin mencoba, ia menanam sekitar 500 bibit. Empat bulan dirawat, rosella mulai dipanen. ”Karena baru, saya pakai dulu untuk minuman keluarga. Pagi, siang dan malam, keluarga kami minum rosella hampir selama empat bulan. Manfaatnya terasa, badan lebih sehat dan enak,” tuturnya.

Merasa mendapatkan manfaat dari rosella, ia memperkenalkan rosella ke masyarakat. Ia datangi rumah-rumah, jualan di pasar. Namun, selama dua tahun tak satupun masyarakat tertarik. Padahal, sudah tak terhitung, berapa rumah yang ia datangi. Juga sudah tak terhitung berapa duit dan tenaga yang ia habiskan untuk mengenalkan tanaman herbal itu ke masyarakat.

Uang belanja di rumahnya juga hampir habis karena dibelikan gula sebagai campuran teh rosella. Dapurnya terancam tak mengepul. Ia bahkan sempat putus asa. Untungnya, isteri Cak Dikin tak ikut putus asa. Ia menyemangati suaminya. ”Mungkin belum waktunya. Jangan putus asa.”

Mendapat dukungan isteri, Dikin kembali tertantang. Ia cepat mengambil cangkul, kembali ke kebun rosellanya. Besoknya, ia tawarkan lagi rosella itu ke rumah-rumah dan pasar.

Pembeli pertama pun datang, akhir tahun lalu. Ia membeli satu ons rosella. Karena belum tahu harga rosella di pasaran, Dikin menjualnya Rp10 ribu. ”Nama pembeli pertama saya itu, saya catat. Kalau seandainya nanti saya sukses, dialah yang akan saya beri hadiah,” katanya.

Dikinpun mengajak ibu-ibu PKK Tiban Lama dan Lurah Tiban Lama. Merekalah yang kemudian ikut membantu pemasaran rosella itu. Munculnya pemberitaan di televisi soal khasiat dan manfaat teh rosella bagi kesehatan,
membuat permintaannya makin kencang. Apalagi kemudian ia ikut pameran pada sejumlah ekspo di Batam.

Kalau dulu Dikin harus ke datang ke rumah-rumah, kini sejumlah restoran dan hotel menjadi pelanggannya. Rumahnya di kawasan air terjun Tiban Lama, kini ramai. Ia menyuplai kelopak rosella segar dan kering ke sejumlah tempat. Bahkan, tingginya permintaan membuat ia tak mampu lagi memenuhinya.

Sejumlah rekannya ia ajak menanam rosella. Di Tiban Lama, kini sudah 25 petani yang ikut serta dan menghasilkan 50 kilogram rosella per hari. Hasil itu tak cukup, karena permintaannya mencapai 300 kilogram per hari. Karena itu, ia mengajak petani lain di kawasan Tembesi, Galang, Seitemiang dan Dapur 12 untuk menanam rosella.

”Seandainya dulu saya putus asa, mungkin tak akan ada rosella merek D’Kam dari Batam,” katanya.

Ya, Dikin dan petani-petani lain di Batam kini mulai mendapatkan hasil dengan berkebun rosella. Pangsa pasarnya mulai terbuka. Dan Batam yang dulu hanya dikenal sebagai kota industri, kini akan dikenal sebagai kota penghasil minuman herbal, rosella.***

5 responses to “Teh Rosella dari Batam

  1. setuju.
    rosella bagus.
    klo dulu, nama nya aja ga kenal.
    tp skrg .. jadi buah bibir, bukan saja masyarakat desa, tp juga org2 kantor .. hehe

    congrates sama petani2 rosella yg tak kenal putus asa

  2. Kami sipa mensupply bunga Rosella Merah dan ungu lokal / mesir, baik dalam jumlah besar maupun kecil dan kwalitas SUPER dan No.1 di seluruh wilayah indonesia dengan ongkos kirim murah. Hub 081805086394.
    http://rosellamerah.wordpress.com/

  3. saya tertarik dg usaha pak dikin… bs dpt no kontaknya nggak ya… tq

  4. salam….lumayan tertarik mas…saya ada di karimun..kira2 klu saya mau nanem bisa beli bibit ungulnya dimana ? thanks,

  5. saya novri dari batam klau boleh tau perkilo nya brpa ya pak bunga rosella nya truss alamat lengkap bapak di tiban dmana nya

Leave a reply to Fia Cancel reply